25 Sabdo Pandito RatuLesan suci pemimpin yang penuh welas asihDigital MantraWebsite : https://www.digmantraz.maestromedia.co.idFacebook : https://www.facebo
Mengenalsalah satu ilmu hebat warisan para leluhur, ajian sabdo pandito ratu memang akan membuat kita kagum. Bagaimana tidak, ketika seseorang sudah menguasai ilmu sabdo pandito ratu maka segala ucapan yang keluar dari mulutnya akan menjadi kenyataan. Dengan kata lain, pemilik ilmu tersebut harus selalu menjaga ucapannya, karena ketika sedang
Dalam kitab Primbon Jawa terdapat beberapa weton yang diramalkan memiliki keistimewaan, termasuk weton Rabu Pahing. Keistimewaan yang dimiliki oleh weton Rabu Pahing yaitu salah satunya adalah seorang dengan Sabdo Pandito Ratu yang memiliki kekuatan murni datang dari kebatinan weton ini. Selain itu keistimewaan lainnya yang dimiliki oleh weton Rabu Pahing ini adalah pewaris
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di berbagai daerah Indonesia, umumnya raja, sultan, pemimpin adat, pemangku adat memiliki kesamaan pendapat dan tata cara hayati dan nurani serta kriteria umum yang bijak bestari dari seorang pendahulu kita di Indonesia, lebih mengedepankan nilai-nilai luhur & cenderung berhati-hati dalam bertindak dan berbuat, karena segala sesuatunya selalu terlebih dahulu dipikirkan, dipertimbangkan lalu diputuskan. Pada saat ini di era Globalisasi dan millennial serta Informasi, tidak sedikit juga kelompok yang sudah sangat mengabaikan dalam mengedepankan nilai-nilai luhur & cenderung tidak berhati-hati dalam betutur kata menyampaikan pemikiran, bertindak atau berbuat. Orang Jawa dahulu termasuk dari berbagai etnis suku bangsa Indonesia, umumnya tidak grusa-grusu, asal omong dan dia bisa menempatkan/memposisikan diri pada kawasan interaksi serta waktu yang tepat dan senantiasa dalam tutur bahasa sangat santun komunikatif Pandito Ratu diambil dalam kalimat utuhnya "Sabdo Pandito Ratu tan keno wola wali" artinya dalam bahasa Indonesia adalah "Perkataan Raja/Penguasa menjadi dasar hukum yang wajib dipatuhi dan dilarang mencla-mencle kalau ingin dihormati." Orang akan dihormati sebab konduite yang tercermin dari kata-pungkasnya seseorang serta realisasi kenyataan dari perkataannya, sebab biasanya dari kata kata dan kalimat, kita bisa menilai karakter dan watak pribadi ini, banyak orang menjadi atau sebagai jabatan pemimpin, yang sebenarnya tak memiliki kapasitas sebagai Pandito & Ratu. Malah kebanyakan sebagai sosok tokoh penyampai pesan dari para pencari kekuasaan dan para pencari kenyamanan yang berperan sebagai tokoh-tokoh publik yang licik dan picik. Permasalahan serta semerawut-kisruhnya kondisi Indonesia saat ini terjadi didalam berbagai lini simpul kemasyarakatan serta simpul yang dipercayakan, karena kita telah kehilangan nilai nilai luhur Sabdo dan Pandito Ratu. Para Ulama dipersekusi dan difitnah secara keji, agama yang mengajak kebenaran dan kebaikan serta keselamatan dunia dan akhirat di intoleransi dan dihujat oleh sekelompok kekuasaan dengan cara ketidak benaran, kesalahan dan Kecurangan, saat ini disanjung sanjung dalam sebuah proklamir kepalsuan yang direkayasa dengan segala bentuk dan cara dalam kelompok tertentu. 1 2 Lihat Kebijakan Selengkapnya
Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. Sabdo Pandito Ratu tan keno wola wali, begitulah kalimat ujar buat menjadi pegangan hayati bagi kita, khususnya orang Jawa, yg masih mengakui ke-Jawa-annya. Tidak perlu sungkan buat mengakui, sekarang ini sebagian kita yg mengaku orang Jawa ini tak lebih hanya sekedar numpang lahir & tinggal pada tanah Jawa. Ya, kita seakan tidak mengakui & memahami, apalagi menjunjung tinggi Kejawen atau ke-Jawa-an kita. Sebelum saya lanjutkan goresan pena ini, saya luruskan dahulu yg saya maksud kejawen dalam goresan pena ini, kejawen dalam goresan pena ini ialah pandangan hayati. Terlalu tendensius jikalau wajib menyebutkan waktu ini orang Jawa tidak mempunyai pandangan hayati seperti para pendhulunya yg lebih mengedepankan nilai-nilai luhur & cenderung berhati-hati dalam tumindak. Kalaupun toh terdapat, tentu itu sangat sedikit. Orang Jawa dahulu itu tidak grusa-grusu, dia bisa menempatkan diri pada kawasan serta waktu yg absolut pula senantiasa lembah manah, & andap asor. Baik, kita kembali pada topik goresan pena ini, Sabdo Pandito Ratu dalam hal ini bisa diartikan dalam dua versi yaitu ungkapan itu buat diri sendiri atau secara generik. Uutuk diri sendiri ini bisa berarti Sabdo Pandito Ratu tan keno wola wali, atau arti harfiahnya bahwa kita dilarang mencla-mencle kalau ingin dihormati selayaknya Pandito Ratu. Orang akan dihormati sebab konduite yg tercermin dari kata-pungkasnya, sebab biasanya dari kata kata kita bisa menilai seseorang. Sabdo Pandito Ratu, secara generik Sabdo artinya perkataan sedangkan Pandito artinya ialah orang kudus, Ratu ialah penguasa perkataan penguasa itu menjadi dasar hukum rakyatnya yg wajib dipatuhi. Namun yg menjadi pertarungan ialah sekarang ini yg dianggap Pandito & Ratu ialah orang orang yg sebenarnya tak mempunyai kapasitas sebagai Pandito & Ratu, sebab yg dianggap Pandito tak lain hanya media masa yg tak lagi menjadi suara kebenaran, melainkan penyampai pesan para pencari kekuasaan yg melahirkan Ratu-Ratu picik. Kekisruhan & keadaan negeri yg kacau sekarang ini sebab kita telah kehilangan Sabdo dari Pandito & Ratu yg memang sahih-sahih mempunyai kapasitas sbagaimana mestinya. Seperti yg kita lihat sekarang ini warga bawah telah kehilangan agama terhadap para elit yg ditimbulkan sebab adanya Sabdo dari orang-orang yg dianggap Ratu sang orang-orang yg tak mengerti dikarenakan telah dicekoki sang kata-kata Pandito yg hanya mencari materi. Sementara sekian dulu kisanak. Nuwun.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kredibilitas seorang pemimpin akan dilihat dari ucapannya. Karena ucapan seorang pemimpin adalah sabdo pandito pemimpin yang dipegang adalah omongannya, termasuk konsistensinya dalam memegang teguh satunya kata dengan perbuatan. Untuk itu seorang pemimpin harus pegang komitmen dan setia janji dengan apa yang pernah ia ucapkan, tidak lupa dengan ucapannya sendiri, karena ia adalah sabdo pandito seorang pemimpin akan menjadi panutan, digugu lan ditiru, jadi panutan dan contoh bawahannya, jadi panutan dan contoh rakyatnya. Pemimpin itu tak bedanya seorang guru yang harus mencontohkan keteladanan yang elok sebagai panutan untuk digugu lan ditiru, bukan mengajarkan sebagaimana peribahasa; guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Termasuk seorang pemimpin tidak boleh lempar batu sembunyi tangan, untuk menghindari dari tanggung jawabnya kemudian melempar kesalahan kepada orang lain sebagai tumbal kambing hitam. Dalam hal ini seorang pemimpin harus memberi ketauladanan digugu lan ditiru, sebagaimana ditemui dalam ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso tut wuri handayani. Di muka memberi suri tauladan, di tengah menciptakan motivasi, di depan menumbuhkan semangat kerja. Dalam artian, seorang pemimpin yang harus mampu memberikan dorongan, motivasi dan semangat kepada anak buah atau bawahannya sehingga membawa pada kemajuan dan terciptanya apa yang diharapkan. Karena dari sini pula kadar kualitas kepemimpinan seorang pemimpin dinilai dan dipertaruhkan di mata rakyat.* Artikel ini dicuplik dari buku "Ngaji Deling - Ratu Adil", penulis Alex Palit. Lihat Politik Selengkapnya
lirik lagu sabdo pandito ratu